
Satu Aktivitas, Delapan Manfaat: Membaca Lebih dari Sekadar Kata
- Posted by Syamsul Bahri
- Categories Artikel
- Date 7 September 2025
Membaca adalah aktivitas yang menurut banyak orang Indonesia sebagai kegiatan yang membosankan. Hal tersebut didasari oleh pernyataan dari UNESCO bahwa indeks baca warga Indonesia hanya 0,001% yang berarti hanya 1 dari 1000 orang Indonesia yang rajin membaca. Hal ini sejalan dengan laporan World’s Most Literate Nations Ranked terbitan Maret 2016 oleh Central Connecticut State University, yang menempatkan Indonesia di urutan 60 dari 61 negara dalam hal minat baca.
Padahal aktivitas membaca ini adalah aktivitas mendalami ilmu yang sangat baik seakan kita mampu hidup puluhan bahkan ratusan tahun dengan mempelajari pengalaman orang-orang terdahulu melalui buku. Hal tersebut pernah disampaikan oleh George RR Martin seorang penulis fantasi, horor, dan fiksi ilmiah populer yang juga bekerja sebagai penulis skenario dan produser televisi menyebutkan bahwa “Seorang pembaca menjalani seribu kehidupan sebelum ia mati , Orang yang tidak pernah membaca hanya hidup satu kali.”
Foto: santri saat meminjam buku di perpustakaan Dayah Samudera Pasai madani (oleh ustzh Lala)
Membaca bukan hanya proses duduk dan merenungkan bacaan namun membaca sebuah proses yang kompleks yang dapat terjadi dalam satu kegiatan (Paul C Burns, Betty D.Rose, dan Elinor P.Ross). Burns menambahkan Ada 8 Aspek yang bekerja saat kita membaca yaitu Aspek sensori, persepsi, sekuensial, pengalaman, berpikir, belajar, berasosiasi dan afeksi.
Berikut ringkasan penjelasan dari masing-masing 8 aspek yang bekerja sekaligus saat kita membaca:
Aspek | Penjelasan ringkas |
Sensori | Saat membaca kita mengaktifkan indera matan untuk lebih fokus dan berurut ketika membaca |
Persepsi | Saat membaca kita mampu menyimpulkan atau mendapatkan suatu hasil baru sebagai bahan pengambilan keputusan |
Sekuensial (tata urutan) | Membaca dapat mengasah skill kita dalam menyampaikan sesuatu secara berurutan |
Pengalaman | Membaca dapat menggali pengalaman orang lain untuk menghindari kesalahan yang mungkin kita lakukan di masa depan |
Berpikir | Membaca bukan sekadar mengenali huruf, tapi juga proses berpikir: menganalisis, menafsirkan, menarik kesimpulan, dan mengevaluasi isi bacaan. |
Belajar | Setiap kali membaca, kita sebenarnya sedang belajar kosakata baru, pola kalimat, dan konsep baru sekaligus mengembangkan intelektual dan kecakapan mental. |
Berasosiasi | Saat membaca, otak membuat hubungan (asosiasi) antara kata yang dibaca dengan pengetahuan, pengalaman, atau informasi lain yang sudah dimiliki. |
Afeksi | Membaca juga melibatkan perasaan, emosi, dan minat. |
Selain itu menurut penelitian dari university of Sussex oleh Dr. David Lewis di Inggris pada tahun 2008 menyebutkan bahwa. Membaca buku apapun jenisnya selama 6 menit per hari dapat menurunkan kadar stress hingga 68%. Dr David Lewis juga menambahkan:
“It really doesn’t matter what book you read, by losing yourself in a thoroughly engrossing book, you can escape from the worries and stresses of the everyday world and spend a while exploring the domain of the author’s imagination. (“Apa pun buku yang Anda baca, dengan membenamkan diri dalam buku yang benar-benar memikat, Anda dapat melepaskan diri dari kekhawatiran dan tekanan dunia sehari-hari dan meluangkan waktu menjelajahi ranah imajinasi sang penulis.)
This is more than merely a distraction but an active engaging of the imagination, as the words on the printed page stimulate your creativity and cause you to enter what is essentially an altered state of consciousness.” ( Ini lebih dari sekadar pengalih perhatian, melainkan keterlibatan aktif imajinasi, karena kata-kata di halaman cetak merangsang kreativitas Anda dan membawa Anda memasuki kondisi kesadaran yang pada dasarnya berubah.”)
Dr. David Lewis
Sebenarnya banyak lagi ilmuan dan para sastrawan yang menyebutkan tentang manfaat membaca ini, namun dari yang sudah disebutkan saja sudah terasa begitu banyak hal bermanfaat yang kita dapatkan ketika melakukan aktivitas membaca. Oleh karena itu mari kita luangkan sejenak waktu untuk membaca walau hanya 6 menit perhari untuk terus bertumbuh setiap harinya.
Penulis Artikel: Fadhil Ismi, SE., M.Si.
Daftar Pustaka:
Adhim, M. F. (2015). Membuat anak gila membaca. Yogyakarta: Pro U Media.
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. (2020, 25 Februari). Komisi X DPR RI: Atasi rendahnya minat baca dengan gerakan literasi. Perpusnas.go.id
Whiteman, H. (2016, 12 Oktober). Five ways reading can improve health and well-being. Medical News Today. Diakses pada 5 September 2025, dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/313429?utm_source=chatgpt.com#1-Reading-can-reduce-stress
World Literacy: How countries rank and why it matters. (n.d.). Routledge & CRC Press. https://www.routledge.com/World-Literacy-How-Countries-Rank-and-Why-It-Matters/Miller-McKenna/p/book/9781138909564
Tag:AYO MEMBACA, DSPM LIBRARY