
Ustadz Muzakkir Resmi Membuka Samurai Fest: Tegaskan Pendidikan Tanpa Kekerasan dan Kreativitas Santri
Samudera Pasai Madani – Dalam suasana penuh semangat, Ustadz Muzakkir secara resmi membuka Samurai Fest, sebuah ajang yang diharapkan menjadi wadah kreativitas dan inovasi bagi para santri. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa pendidikan di pesantren harus berlandaskan kasih sayang, bukan hukuman.
“Mengelola pesantren bukan sekadar mengurus lembaga, tetapi juga memahami karakter santri. Guru yang baik adalah mereka yang mampu menikmati perbedaan anak didiknya, karena dari sanalah kebijaksanaan lahir,” ujarnya.
Sebagai perwakilan dari Kakanwil dan orang tua santri, beliau menegaskan bahwa pesantren harus terus berkembang tanpa kehilangan jati dirinya. “المحافظة على القديم الصالح والأخذ بالجديد الأصلح” – tradisi baik harus dijaga, namun inovasi yang lebih baik juga harus diadopsi.
Beliau juga menyinggung isu anti-kekerasan yang menjadi perhatian utama dalam dunia pendidikan, sejalan dengan kerja sama pesantren dengan UNICEF. “Kita harus memastikan bahwa pendidikan tidak berbasis hukuman, tetapi membangun karakter dengan penuh bimbingan dan cinta,” tambahnya.
Mengakhiri sambutannya, beliau mengajak santri untuk terus berpikir kreatif dan menjadikan setiap tantangan sebagai bukti ketangguhan mereka. “Even the best can be proof,” katanya, mengingatkan bahwa bahkan yang terbaik pun selalu memiliki ruang untuk belajar dan berkembang.
Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Ustadz Muzakkir secara resmi membuka Samurai Fest, menandai dimulainya rangkaian acara yang penuh inspirasi dan semangat pembelajaran.